Hai Sis-Bro....
Mendaki sebuah gunung atau bukit bukanlah pekerjaan yang sia-sia,
karena di sana kita bisa dapatkan
banyak hal. Hmm... salah satunya bisa menunduk kalahkan
ego kita terhadap diri, teman seperjalanan dan juga alam atau bisa juga lebih dekat dengan Tuhan
(ketika peluh lelah sampai batasnya, Tuhan tempat berharap hehehe...). Buatku
pekerjaan sia-sia itu duduk manis dengan remote
di tangan sembari nonton gosip. Asli ... sia-sia !!!
Dari 12 gunung di Indonesia dan pendakian yang sudah tidak
bisa aku hitung kalinya aku lakukan, masing-masing gunung dan sikon pendakian
memiliki kisah-kisah unik untuk di ceritakan. Hhmmm...ini yang selalu membuat aku
tersenyum dalam kesyukuran, karena aku pernah dan mampu !!!. Alhamdulillah …
Kali ini saya akan berbagi pengalaman petualangan ke sebuah bukit yang bernama Pergasingan. Konon ceritanya dinamakan pergasingan karena dulu di jadikan sebagai tempat permainan tradisional gasing bagi para lelaki Sembalun. Bukit Pergasingan terletak di Sembalun Lawang di samping kantor BMKG Sembalun. Transportasi dari pasar Aik Mel Lombok Timur bisa menggunakan mobil bak terbuka, bahkan bisa diantar sampai lokasi dengan ongkos sebenarnya Rp.15.000,- tapi terkadang dapat nego mereka sampai Rp. 25,000,-. Bagaimana kita cerdas terhadap sikon aja hehehee... Ups ... tapi karna aku orang Lombok, maka untuk sampai di lokasi lebih senang naek motor rame-rame, karena bukit Pergasingan tidak hanya bisa didaki oleh para pecinta trek, bahkan anak mall aja bisa sampai asal ada mau heee...
Baiklah..., sebenarnya destinasi inilah yang dituju. Keren kan...!?!
Hanya dengan sedikit berpeluhHanya dengan sedikit lelahAku dapatkan ribuan suka, cita dan cinta dalam kebersamaanPeluh lelahku seperti terangkat indah dalam damaiHijau menyegarkan seperti sepercik surga dalam kesombongan ego duniaRiuh merdu kicau burung benar-benar nyanyian alam tanpa hentiBagaimana mungkin karunia ini tidak aku syukuriAku, kamu, kita melangkah damai dalam Rahmat-NyaAl-Hamdulillah...
Sampai di lokasi Base Camp. Ups ...,
salaaaah !! Base Camp khusus memang belum ada
tapi disini rumah-rumah penduduk juga aman dan nyaman untuk titip motor
dengan harga parkir Rp.10.000,-
atau bahkan kalau kalian beruntung dapat hidangan makan gratis dari mereka Hahahaaa... Itu aku !!
Setelah istirahat makan kenyang dan shalat
Isya’ kami packing, karena lebih enak jalan malam
sehingga kulitku aman dari gosong heee... Aku dengan 3 temanku ditambah 3 pendaki meminta
bergabung bersama, aku mah hayuuukk saja he he..he. Mulai mendaki trek ini...
Diterangi cahaya bulan menjadikan perjalanan ini bukan sekedar
perjalanan, ada takjub, sahdu, damai, syukur bercampur dalam hati. Trek
berbatu dan berumput dengan kemiringan sekitar 70 derajat, ini malah
jadi trek favoritku karena yang kerja tidak hanya dengkul, tangan juga
ga mau kalah hehehe.. Dengan dipandu anak kelas 5 SD mengingatkanku akan
jalanan yang licin, membuatku tersenyum dalam syukur ha..ha..ha.
COMMENTS