Welcome to Lombok Island !!!

Kata-kata ini tidak salah karena di dalamnya terdapat banyak arti yang tersembunyi. Hmmm...mungkin salah satunya karena di Lombok menawarkan banyak tempat-tempat yang bagus untuk di kunjungi. Masih alami masih dengan view yang tidak akan mudah dilupakan dan berbeda dengan wilayah-wilayah lain bahkan dengan pulau tetangga terdekat kami juga berbeda.

Destinasi petualangan saya kali ini bernama Marejeje. Ini seperti nama yang asing bagiku, walaupun aku sebagai penduduk lokal. Pantai ini kali pertama aku dengar dari penduduk setempat yang menceritakan tentang sebuah pantai yang dihiasi gugusan karang mati, karang purba warna-warni, seperti membelah pantai dan menjulang tinggi memperlihatkan ketegarannya dalam menjaga dan melindungi Lombokku !!. Bahkan diceritakan  pula akan kau temui batu sebesar dan berbentuk masjid. Wow... tidak salah karena ikon Lombok adalah 1001 masjid.

Pantai Marejeje berlokasi di pantai selatan pulau Lombok tepatnya di wilayah Prabu Pujut Lombok Tengah. Untuk transportasi langsung ke lokasi memang belum ada, tapi dengan menyewa mobil atau motor bisa sampai lokasi. Dari Bandara Internasional Lombok (BIL) lebih dekat lagi, tidak lebih dari satu jam ke  arah  barat Jl. Bypass menuju Jl. Mandalika dan belok kiri ke arah Jl. Selong Belanak. Nah setelah melewati Pantai Selong Belanak belok kiri lagi menuju arah Jl. Mawun. Satu kilometer kemudian petunjuk arah di sebelah kiri jalan akan terlihat menuju ke Pantai Mawi, lalu ikuti jalur tersebut sampai dah di pos penjagaan, cukup membayar Rp. 5.000,- per motor. Nah dari sini tinggal satu arah, lalu temukan rumah penduduk yang pertama dan disini bisa dengan aman titip motor/mobil dengan dana seikhlasnya atau minimal Rp. 5.000 setiap motor mereka sudah tersenyum ikhlas.

Yupss...came on !! ikuti petualangan menikmati destinasi ini.. EEEiitttt.... STOP ! bagi pemula lebih baik menggunakan guide dulu ya.. Takutnya bisa sampai pantainya pulangnya bingung hehehe...


Nach....view hijau menyegarkan seperti ini menyambut kita melintasi tanaman “Pare Rau” yang mendamaikan hati.
Pare Rau adalah tanaman padi yang hanya mengandalkan air hujan
Dari kejauhan sekilas pintas lautan biru mengintip kami memacu langkah untuk segera datang. Sesekali kami  bertemu dengan para petani sekaligus nelayan yang dengan ramah berbagi senyuman. Pemandangan nan hijau, jalur trek perbukitan yang lumayan menantang, menambah semangat langkahku sampai di tujuan.


Haaaa... baru melintasi satu bukit, sudah terlintas satu tanya, pantai seperti apa dengan jalur trek tidak kalah dengan mendaki Gunung Rinjani hehehehe ...
Lihatlah tinggal dua bukit di belakang kami .. sampai dah !! Dari punggungan bukit terakhir setelah berjalan selama 20 menit, mulai terdengar debur ombak yang bagai menghantam dadaku...

Marejeje : Lost in Paradise #2